Sabtu, 10 Desember 2016

Tanaman Obat DAYAK LUNDAYE TABAR KEDAYAN(Aristolochia feveolata Merr)

AKAR TABAR KEDAYAN (Aristolochia foveolata Merr)

Salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati terbesar adalah Kalimantan Timur. Kalimantan Timur mempunyai keanekaragaman tumbuhan yang sangat tinggi dari berbagai etnis dayak yang mempunyai pengetahuan tentang tumbuhan obat secara turun temurun untuk menangani kesehatan masyarakat di sekitarnya. Salah satu keanekaragaman tumbuhan yang terdapat di Kalimantan Timur adalah Tabar Kedayan (Aristolochia foveolata), yang secara empiris oleh nenek moyang etnis suku dayak pedalaman Kalimantan Timur (di daerah Malinau) berkhasiat sebagai anti racun, berfungsi menetralkan racun serangga, bisa ular dan segala macam gigitan binatang berbisa.Bagian akar dan batang tumbuhan ini memiliki rasa yang sangat pahit seperti minyak terpentin, hal ini dikarenakan tumbuhan ini mengandung senyawa golongan alkaloid .Tumbuhan Aristolochia sp.mengandung senyawa Asam Aristolokat (Aristolochic Acid) yang berpotensi karsinogenik. Khasiat dari tumbuhan Aristolochia foveolatabelum dipastikan secara ilmiah, hal ini dikarenakan masih sedikitnya penelitian ilmiah serta informasi tentang kandungan metabolit sekunder dan senyawa bioaktif yang terkandung dalam tumbuhan Aristolochia foveolata belum banyak dipublikasikan dan karakteristik simplisianya belum terdapat di buku monografi tumbuhan Materia Medika Indonesia (MMI). Sehingga pemanfaatan tumbuhan untuk tujuan pengobatan hanya didasarkan pada pengalaman turun-temurun.Tabar kedayan adalah jenis obatan dari akarkayu, tumbuhan ini biasanya di temukan di hutan.Tabar kedayan bagi suku dayak lundayeh, biasamereka gunakan untuk menggobati bagiantubuh yang di patuk oleh ular.

Jadi sesuai dengan ulasan diatas klasifikasi khususnya belum ada karena penelitian khusus dan mendalam.
Sekian informasi dari saya jika ada kekurangan saya minta maaf, semoga bermanfaat:)

Rabu, 25 Mei 2016


www.klikbontang.com
Bekantan(Nasalis larvatus) 


Bekantan atau dalam nama ilmiahnya Nasalis larvatus adalah sejenis monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus tunggal monyet Nasalis.
Ciri-ciri utama yang membedakan bekantan dari monyet lainnya adalah hidung panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesiesjantan. Yang mungkin tampaknya sulit untuk dipercaya adalah, bekantan jantan menggunakan hidung gantung mereka yang besar untuk menarik pasangan. Para ilmuwan berpendapat bahwa organ yang outsize ini menciptakan ruang gema yang menguatkan panggilan monyet, mengesankan bagi betina dan mengintimidasi bagi pejantan saingan.Monyetbetina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya. Karena hidungnya inilah, bekantan dikenal juga sebagaimonyet Belanda.
Bekantan jantan berukuran lebih besar dari betina. Ukurannya dapat mencapai 75 cm dengan berat mencapai 24 kg. Monyet betina berukuran 60 cm dengan berat 12 kg.Bekantan bertahan hidup dengan memakan daun, biji, dan buah-buahan mentah tapi kadang-kadang mengkonsumsi serangga juga. Mereka memiliki bilik perut yang kompleks yang mengandalkan sejumlah bakteri simbiotik untuk pencernaan.Ya, buah yang dimakan oleh bekantan hanyalah buah mentah. Gula dalam buah-buahan matang dapat memfermentasi dalam perut mereka dan menyebabkan kembung fatal.
 Bekantan tersebar dan endemik di hutan bakau, rawa dan hutan pantai di pulau Borneo (Kalimantan, Sabah, Serawak dan Brunai). Spesies ini menghabiskan sebagian waktunya di atas pohon dan hidup dalam kelompok-kelompok yang berjumlah antara 10 sampai 32 monyet. Sistem sosial bekantan pada dasarnya adalah One-male group, yaitu satu kelompok terdiri dari satu jantan dewasa, beberapa betina dewasa dan anak-anaknya. Selain itu juga terdapat kelompok all-male, yang terdiri dari beberapa bekantan jantan. Jantan yang menginjak remaja akan keluar dari kelompok one-male dan bergabung dengan kelompok all-male. Hal itu dimungkinkan sebagai strategi bekantan untuk menghindari terjadinya inbreeding. Bekantan adalah primata perenang paling prolifik di dunia, sering melompat dari dahan pohon dan menghantam air dengan gaya yang lucu. Mereka telah berevolusi hingga kaki dan tangan mereka berselaput untuk membantu mereka berenang cepat melebihi buaya yang adalah salah satu dari beberapa predator utama mereka. Selain mahir berenang bekantan juga bisa menyelam dalam beberapa detik, sehingga pada hidungnya juga dilengkapi semacam katup.
Bekantan merupakan maskot fauna provinsi Kalimantan Selatan.
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus berlanjut, serta sangat terbatasnya daerah dan populasi habitatnya, bekantan dievaluasikan sebagai Terancam Punah di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix I.
 Ini adalah salah satu hewan yang hampir punah jadi diharap kan kesadaran bagi para pembaca agar pentingnya menjaga satwa asli indonesia supaya bisa diperlihat kan kepada generasi kita yang akan mendatang. Sekian infomasi yang bisa saya berikan semoga berguna bagi para pembaca terima kasih

KUAU KERDIL KALIMANTAN

Sumber:ragamcarabeternak.blogspot.com
KUAU KERDIL KALIMANTAN (Polyplectron schleiermacheri)

Kuau-kerdil Kalimantan, Polyplectron schleiermacheri, adalah jeniskuau-kerdil berukuran sedang yang berhabitat di hutan hujan dataran rendahPulau Kalimantan. Kuau ini adalah jenis kuau merak yang paling langka dan sudah jarang ditemui. Cirinya adalah ukuran tubuhnya yang maksimal dapat tumbuh sampai 50 cm dengan bintik-bintik pada tubuhnya. Kuau merak Kalimantan masih berkerabat dengan kuau-kerdil Malaya dan kuau-kerdil Palawan. Beberapa ilmuwan menganggap jenis ini merupakan subspesies darikuau-kerdil Malaya. Berukuran sedang (jantan 42 cm, betina 38 cm). Pada sayap dan ekor, terdapat tanda bintik metalik berbentuk seperti mata (hijau pada jantan, biru pada betina).  Hewan jantan memiliki variasi pola bulu yang menarik, sementara yang betina cenderung memiliki pola yang kurang bervariasi.Jantan: jambul hijau metalik, dada hijau keunguan mengkilap, tenggorokan dan bercak dada putih. Betina: lebih suram dan lebih biru. Keduanya: pipi dan tenggorokan kuning pucat, kontras dengan bulu lainnya. Iris kuning, paruh kehijauan gelap, kulit muka gundul dan merah, kaki dan tungkai hitam (jantan dengan dua taji). Burung pemalu yang jarang ditemui, hanya diketahui di tempat-tempat yang terpencar di hutan dataran rendah sampai ketinggian 1100 m. Hidup di hutan primer. Bertengger di pohon, tetapi berjalan diam-diam di lantai hutan sepanjang siang. Jantan bersuara serta memainkan sayap dan ekornya, tetapi tidak punya tempat menetap.
Sekian informasi yang dapat saya berikan,dikarenakan informasi yang terbatas yang saya dapatkan. Semoga bermanfaat bagi pembaca

Senin, 23 Mei 2016

Orangutan




Sumber:www.worldapefund.org

Orangutan
Orang utan (atau orangutan, nama lainnya adalah mawas) Nama Latin: Pongo pygmaeus adalah sejenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau cokelat, yang hidup di hutan tropika Indonesia dan Malaysia, khususnya di Pulau Kalimantan dan Sumatera.
Istilah "orang utan" diambil dari kata dalam bahasa melayu, yaitu 'orang' yang berarti manusia dan 'utan' yang berarti hutan.Berdasarkan studi genetika dari orangutan Borneo,terdapat tiga sub-spesies orangutan yang telah diidentifikasi, yaitu Pongo pygmaeus pygmaeus yang ditemukan di barat laut Borneo, Pongo pygmaeus wurmbii di Borneo bagian tengah, dan Pongo pygmaeus morio di timur laut Borneo. Dari ketiga sub-spesies orangutan Borneo tersebut, P.p. wurmbii merupakan sub-spesies dengan ukuran tubuh relatif paling besar, sementara P.p. morio adalah sub-spesies dengan ukuran tubuh relatif paling kecil. Yang unik adalah orang utan memiliki kekerabatan dekat dengan manusia pada tingkat kingdom animalia, di mana orang utan memiliki tingkat kesamaan DNA sebesar 96.4%
Mereka memiliki tubuh yang gemuk dan besar, berleher besar, lengan yang panjang dan kuat, kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak mempunyai ekor
Orangutan memiliki tinggi sekitar 1.25-1.5 meter
Tubuh orangutan diselimuti rambut merah kecoklatan.Mereka mempunyai kepala yang besar dengan posisi mulut yang tinggi.
Saat mencapai tingkat kematangan seksual, orangutan jantan memiliki pelipis yang gemuk pada kedua sisi, ubun-ubun yang besar, rambut menjadi panjang dan tumbuh janggut disekitar wajah. Mereka mempunyai indera yang sama seperti manusia, yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecap, dan peraba.
Berat orangutan jantan sekitar 50–90 kg, sedangkan orangutan betina beratnya sekitar 30–50 kg.
Telapak tangan mereka mempunyai 4 jari-jari panjang ditambah 1 ibu jari. Telapak kaki mereka juga memiliki susunan jari-jemari yang sangat mirip dengan manusia.
Orangutan masih termasuk dalam spesies kera besar seperti gorila dan simpanse.Golongan kera besar masuk dalam klasifikasi mammalia, memiliki ukuran otak yang besar, mata yang mengarah kedepan, dan tangan yang dapat melakukan genggaman.
Orangutan ditemukan di wilayah hutan hujan tropis Asia Tenggara, yaitu di pulau Borneo.Mereka biasa tinggal di pepohonan lebat dan membuat sarangnya dari dedaunan.Orangutan dapat hidup pada berbagai tipe hutan, mulai dari hutan keruing, perbukitan dan dataran rendah, daerah aliran sungai, hutan rawa air tawar, rawa gambut, tanah kering di atas rawa bakau dan nipah, sampai ke hutan pegunungan.
Meskipun orangutan termasuk hewan omnivora, sebagian besar dari mereka hanya memakan tumbuhan. 90% dari makanannya berupa buah-buahan. Makanannya antara lain adalah kulit pohon, dedaunan, bunga, beberapa jenis serangga, dan sekitar 300 jenis buah-buahan.
Selain itu mereka juga memakan nektar,madu dan jamur.Mereka juga gemar makan durian, walaupun aromanya tajam, tetapi mereka menyukainya.
Orangutan bahkan tidak perlu meninggalkan pohon mereka jika ingin minum. Mereka biasanya meminum air yang telah terkumpul di lubang-lubang di antara cabang pohon.
Biasanya induk orangutan mengajarkan bagaimana cara mendapatkan makanan, bagaimana cara mendapatkan minuman, dan berbagai jenis pohon pada musim yang berbeda-beda.Melalui ini, dapat terlihat bahwa orangutan ternyata memiliki peta lokasi hutan yang kompleks di otak mereka, sehingga mereka tidak menyia-nyiakan tenaga pada saat mencari makanan.Dan anaknya juga dapat mengetahui beragam jenis pohon dan tanaman, yang mana yang bisa dimakan dan bagaimana cara memproses makanan yang terlindungi oleh cangkang dan duri yang tajam.
Tidak seperti gorila dan simpanse, orangutan tidak hidup dalam sekawanan yang besar.Mereka merupakan hewan yang semi-soliter.Orangutan jantan biasanya ditemukan sendirian dan orangutan betina biasanya ditemani oleh beberapa anaknya. Orangutan adalah hewan arboreal, artinya ia hidup atau beraktivitas di atas pohon. Hal ini berbeda dengan kera besar lainnya, seperti gorilla dan simpanse, yang merupakan hewan terrestrial(menghabiskan hidup ditanah).
Sekian informasi dari saya tentang Orangutan semoga berguna bagi para pembaca sekalian.